Maraknya Knalpot Brong yang Sudah Meresahkan, Di Mana Peran Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat

- Redaksi

Jumat, 13 Juni 2025 - 12:55

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CNN Indonesia.id
Suara bising, mengganggu, dan tak mengenal waktu. Inilah realita yang kini dirasakan oleh masyarakat di berbagai daerah, akibat maraknya penggunaan knalpot brong oleh sejumlah pengendara motor. Fenomena ini bukan hanya meresahkan, tetapi juga mencederai ketertiban umum dan kenyamanan hidup bermasyarakat. Lantas, di mana peran tokoh adat dan tokoh masyarakat untuk menegur dan memberikan solusi?

Penggunaan knalpot brong, atau knalpot dengan suara bising yang telah dimodifikasi dari standar pabrikan, kini semakin menjamur di berbagai wilayah, terutama di kalangan remaja. Suara bising yang dihasilkan kerap kali terdengar hingga tengah malam, mengganggu waktu istirahat warga, bahkan tidak jarang membuat anak-anak dan lansia merasa terganggu secara fisik dan psikologis.

Di sejumlah daerah, keluhan masyarakat terhadap knalpot brong terus meningkat. Tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dianggap sebagai bentuk pelanggaran terhadap norma sosial dan hukum lalu lintas.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Polisi lalu lintas sebenarnya telah melakukan berbagai razia dan penindakan terhadap pelanggaran ini. Namun, upaya tersebut belum cukup untuk meredam peredaran knalpot brong, terutama karena sebagian besar pengguna merasa tindakan mereka “biasa saja” atau bahkan menjadi bagian dari gaya hidup.

Dalam konteks ini, peran tokoh adat dan tokoh masyarakat menjadi sangat penting. Di tengah gempuran modernisasi dan lunturnya nilai-nilai kepatuhan, tokoh-tokoh yang dihormati di tengah masyarakat memiliki posisi strategis untuk menegur dan membina generasi muda.

Baca Juga:  Pegawai & WBP Ikut Gotongroyong Bersih-Bersih Di Sekitar Area Lapas Dompu

Tokoh adat memiliki kekuatan kultural yang dapat menyentuh hati masyarakat, terutama di daerah-daerah yang masih memegang teguh nilai adat. Sementara tokoh masyarakat, seperti kepala RT, tokoh agama, hingga pemuka pemuda, memiliki kedekatan sosial yang bisa menjadi jembatan untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan kesadaran hukum.

Sayangnya, hingga saat ini, peran mereka masih terkesan pasif dan minim inisiatif. Banyak tokoh masyarakat yang hanya menjadi pengamat, tanpa mengambil langkah nyata seperti mengadakan pertemuan warga, sosialisasi tentang dampak negatif knalpot brong, ataupun mengajak orang tua turut mengawasi anak-anaknya.

Padahal, jika pendekatan dilakukan secara persuasif dan kekeluargaan, bisa jadi upaya pencegahan akan lebih efektif ketimbang tindakan represif dari aparat.

Pesan masyarakat

Sudah saatnya semua pihak bergerak bersama. Pemerintah, aparat keamanan, dan terutama para tokoh adat dan tokoh masyarakat, harus bersatu untuk menegur, membina, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ketertiban dan kenyamanan lingkungan. Bukan hanya soal knalpot brong, tapi soal membangun peradaban sosial yang lebih tertib, damai, dan saling menghargai.

Karena ketika suara bising dibiarkan, maka jeritan masyarakat akan tenggelam dalam kebisingan yang tidak berujung.

(*)

Berita Terkait

Modus “Komandan Gadungan”, Ibu Asal Ritabel Tertipu Rp100 Juta Demi Loloskan Anak Masuk TNI
Ketua KONI Bukittinggi, Lepas 28 Atlit PB PASI kota Bukittinggi, ikuti kejurprov Atletik di kabupaten 50 Kota
Pemda Tanimbar Melalui Dinas Bina Marga Turunkan Swery di TPA Lorulun
Rare Rafflesia Arnoldii Tetanum Expected to Bloom Soon in Nagari Koto Rantang
Bupati Toba Sampaikan Nota Jawaban Terhadap Pandangan Umum Fraksi
Laporan Pertanggung jawaban TA 2024 dan Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Toba
Di usia hampir 20 tahun “Fort De Kock”, Kuda Pejantan Milik Pemko Bukittinggi ditemukan Mati
Bersama Anak Nagari Kurai, M.Taufik Dt Nan Laweh Perjuangkan Zonasi Sekolah Anak Kemenakan Tahun Ajaran 2025
Berita ini 26 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:14

Modus “Komandan Gadungan”, Ibu Asal Ritabel Tertipu Rp100 Juta Demi Loloskan Anak Masuk TNI

Jumat, 11 Juli 2025 - 08:38

Ketua KONI Bukittinggi, Lepas 28 Atlit PB PASI kota Bukittinggi, ikuti kejurprov Atletik di kabupaten 50 Kota

Kamis, 10 Juli 2025 - 13:44

Pemda Tanimbar Melalui Dinas Bina Marga Turunkan Swery di TPA Lorulun

Kamis, 10 Juli 2025 - 12:43

Rare Rafflesia Arnoldii Tetanum Expected to Bloom Soon in Nagari Koto Rantang

Kamis, 10 Juli 2025 - 10:18

Bupati Toba Sampaikan Nota Jawaban Terhadap Pandangan Umum Fraksi

Kamis, 10 Juli 2025 - 10:12

Di usia hampir 20 tahun “Fort De Kock”, Kuda Pejantan Milik Pemko Bukittinggi ditemukan Mati

Rabu, 9 Juli 2025 - 11:58

Bersama Anak Nagari Kurai, M.Taufik Dt Nan Laweh Perjuangkan Zonasi Sekolah Anak Kemenakan Tahun Ajaran 2025

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:10

Apel Pagi Kantor Pertanahan Kabupaten Jepara

Berita Terbaru