Saumlaki (Maluku) CNN Indonesia.id
Dalam rangka menghidupkan bahkan
mensejahterakan masyarakat melalui program pemberdayaan tenun ikat yang merupakan budaya Tanimbar turun temurun, Pemerintah Desa Fursuy, Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, mendorong pengembangan Tenun Ikat tersebut melalui pengadaan bahan berupa, benang klos, benang bordir dan wantex serta kebutuhan lainnya kepada masyarakat desa setempat.
Dua orang warga desa fursuy Yanet Luanmasar (47) dan Deliana Luanmasar (42) kepada media ini mengatakan, Kepala Desa Maxton Fordatkosu sangat membantu masyarakat melalui program pemberdayaan khususnya pengembangan tenun ikat tanimbar dan pertanian berupa bawang merah yang menjadi potensi unggulan masyarakat desa fursuy, Minggu (18/8)
Dikatakan, bukan saja kades memberikan bantuan berupa benang, tetapi kepala desa juga selalu mensuport berbagai kegiatan kelompok tenun serta membantu mempromosikan hasil tenunan masyarakatnya melalui berbagai kegiatan di desa, di tingkat kecamatan dan kabupaten hingga provinsi serta pusat.
” Kami berterima kasih kepada pemerintah desa khususnya kepala desa dan ketua BPD yang sudah sangat membantu masyarakat untuk pengembangan serta menghidupkan budaya tanimbar melalui Tenun Ikat dari desa fursuy kepada dunia luar ” ujar mereka.
Bukan saja mereka, masyarakat lain, Frida Elsye Fordatkosu juga menambahkan, untuk pengembangan tenun dari desa fursuy sendiri kepala desa sudah pernah berkomitmen untuk membuka mata dunia bahwa Fursuy merupakan desa tertua penghasil Tenun Ikat Tanimbar khususnya di desa Fursuy.
Dia juga katakan, selain pemberian bantuan bahan tenun sebagai pemenuhan program pemberdayaan kepada masyarakat, pemerintah desa juga selalu memperhatikan masyarakat melalui program pertanian berupa pemberian bibit bawang merah kepada masyarakat.
(Agus Masela).
















