Nabire, CNN Indonesia.id
Ketua Tim Peduli Alam dan Manusia Kapiraya Musa Boma mendesak kepada Pemerintah Kabupaten Dogiyai, Deiyai, Timika Pemerintah Provinsi Papua Tengah bersama Lembaga MRPT segera datang menyaksikan karena kami mau tanam tapal batas adat jaga antara suku Kamoro dengan suku Mee
Karena kami dari Wilayah Mapia bersama Suku Kamoro mulai dari Poronggo hingga sampai pada desa Uwemuka kita sudah putuskan sama-sama untuk mau tanam Senplat batas jaga tanah adat
Kami meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah bersama Tiga Kabupaten dan Lembaga MRPT kami sangat mengharapkan untuk datang hadir dannsaksikan
Karena kami rakyat Mapia bersama Suku Kamoro dibawah itu, hubungan sudah ada sejak Agama Katolik belum masuk di Mapia tahun 1932
Dan masuk agama Katolik di Mapia sejak tahun 1932 Bapak Auki Tekege sebagai Rasul Bagi Orang Mee wilayah Koteka pegunungan Papua datang ambil agama di Poronggo saat itu
Sejak saat itu hingga pada hari ini hubungan kami rakyat Mapia bersama Teman teman Kamoro tidak ada masala.
Tapi yang mengundang masalah adalah hadirnya perusahaan Ilegal PT. Zommalion Heavin Industri di Wakiya itu
Hal itu disampaikan oleh Musa Boma Ketua Tim peduli Alam dan Manusia Kapiraya kepada awak media pada hari Sabtu 12 Oktober 2024
Masyarakat Kamoro bersama masyarakat Mee di wilayah kami tidak ada masalah apapun hanya kami minta kepada Pemerintah dan MRPT bahwa kalian datang saksikan kami mau tanam tapal batas adat jaga
Setelah kami punya tapal batas adat jaga ini selesai baru Pemerintah mau bicara tapal batas pemerintah silahkan kata Boma dengan tegas
Hutan kami ini sumber pendatang dan pasar rakyat adat antara kedua suku ini maka siapapun perusahaan baik emas maupun perusahaan kayu stop ambil secara ilegal
Di tempat yang sama Yohanes Degekoto tokoh pemuda dari kampung Digihoumaida menegaskan bahwa demi memperjuangkan gagalkan perusahaan ilegal emas di Wakiya itu saya punya anggota satu sudah korban atas nama Sebastianus Degei
Lanjut dia bahwa saya sudah korban baik emas, hutan, tenaga, bahkan nyawa manusia juga sudah korban di atas kekayaan alam saya
Maka Pemerintah sementara stop bicara masalah tapal batas Pemerintah tapi mari kita sama sama datang saksikan karena kami mau tanam tapal batas tanah adat jaga antara kedua suku ini
Saya sebagai pemuda, saya sudah mengerti tentang zaman ini, kalau hutan dan kekayaan dihabiskan oleh pihak perusahaaan berarti anak cucu saya mereka akan menderita maka stop perusahaan ilegal masuk,, tutupnya
Dema
















