Medan, Sumut, CNN Indonesia.Id
Sampai hari ini para Ahli EKONOMI YANG BERKUMPUL di Group WA ni belum ada satupun yang “ MEMBERIKAN PENCERAHAN OTAK” tentang hal tersebut diatas, yaaaa….. minimal ngomong donk ke Pemerintah langkah langkah apa yang musti segera DILAKUKAN secara “ CRUCIAL”. Jangan pura – pura DIAM ATAU “ SAFETY PLAYER”.
Ini yang disampaikan H. SYAHRIR NASUTION. SE. MM. – MANAGING DIRECTOR : PECI – Indonesia ( Political & Economic Consulting Institute ) Indonesia.kepada CNN Indonesia.Id pada Rabu malam (02/04/2025) melalui akun WhatsApp pribadi nya.
Menyoroti fenomena merosotnya para pemudi pada lebaran tahun 2025, disebabkan tidak adanya daya beli rakyat ( Purchasing Power) masyarakat berkurang. Walaupun adanya upaya Pemerintah memberikan “ INSENTIF” kepada kelompok masyarakat tertentu, namun itu tidak merupakan mengurangi AKAR PERMASALAHAN EKONOMI secara substantif , walaupun segelintir kelompok masyarakat itu bisa merasakannya tertolong dengan adanya Insentif tersebut, namun pada garis besar nya peranan Pemerintah belum menyentuh persoalan yang mendasar dari kehidupan masyarakat untuk memeriahkan hari lebaran itu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh sebab itu, kita perlu mempertanyakan para Ekonom Ekonom yang handal di Negeri ini yang berkumpul di wadah ISEI secara Nasional, kelihatannya bungkem terhadap kondisi dan situasi yang sedang dihadapi masyarakat saat merayakan “ BULAN BAIK “ ini bagi ummat Islam.
Mudik bukan saja merupakan PRISTIWA TAHUNAN yang erat kaitannya dengan kehidupan rakyat dari aspek keagamaan, namun ini sudah merupakan suatu “ CERMINAN “ hadirnya Pemerintah terhadap kepedulian EKONOMI RAKYAT dalam rangka menghargai MANDAT yang sudah diberikan rakyat untuk mengurus Negara ini terhadap berbagai kebutuhan – kebutuhan rakyat terutama disektor Ekonomi.
Sampai hari ini para Ahli Ekonomi yang berkumpul di RUMAH BESAR ISEI tidak atau belum ada satu pun yang memberikan PENCERAHAN OTAK anak bangsa ini tentang hal tersebut diatas. Minimal memberikan saran – saran dan langkah – langkah apa yang musti dilakukan secara CRUCIAL , jangan mendiamkan atau menjadi SAFETY PLAYER.
Jangan jadi Para ahli Ekonomi dari berbagai bidang, tapi nyatanya menjadi otak nya “ DUNGU”. Atau seperti orang kerasukan sakit “ SAWAN BABI”. Jangan memikirkan jabatan, posisi sudah Establish pada suatu JOB DIPEMERINTAHAN ATAU PUN MUNGKI DI SUATU KEMENTERIAN , tega rakyat nya jadi melarat dan kebingungan?????.
Fenomena MUDIK ini bukan hanya persoalan “ Transportasi “ menurun arti nya menggambarkan indikator adanya PURCHASING POWER masyarakat ( Daya Beli ) melemah, akan tetapi merupakan “ CERMINAN MULTI DIMENSI “ yang berbias pada melambat nya Economic Growth / Pertumbuhan Ekonomi Nasional mulai dirasakan anak bangsa , bahkan bisa membuka “ LUKA KETIDAK ADILAN” secara menganga dirasakan anak bangsa ini.
Diharapkan Rumah Besar ISEI tersebut jangan menjadi “ MENCIUT DAN KERDIL “ terhadap fenomena – fenomena Ekonomi seperti dan lain nya, ISEI HARUS BERANI BERSIKAP DAN MENERIMA RESIKO POLITIK demi untuk menyelamatkan Bangsa dan Negara ini, daripada nanti dilecehkan Rakyat yang sudah cukup lama bersabar menerima keadaan Ekonomi yang tak kunjung berpihak kepada rakyat kecil.
By H. SYAHRIR NASUTION. SE, MM. Managing Director PECI ( Political & Economic Consulting Institute -) Indonesia.
(M.SN)