Tanimbar, Maluku, CNN Indonesia.id –
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar di bawah kepemimpinan Bupati Ricky Jauwerissa dan Wakil Bupati dr.Juliana Ratuanak resmi menyampaikan capaian kerja 100 hari pertama. Pemaparan dilaksanakan melalui rapat resmi di Ruang Rapat Bupati pada Rabu (27/8/25).
Acara ini melibatkan unsur pers, baik media lokal maupun nasional, yang diundang secara resmi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika melalui Plt. Ketua PWI Tanimbar yang langsung menyampaikan pemberitahuan kepada seluruh jurnalis untuk hadir dalam pertemuan tersebut.
Dalam penyampaiannya, Bupati Kepulauan Tanimbar yang saat ini masih berada di luar daerah secara daring mengatakan, salah satu perhatian serius pemerintah adalah peningkatan layanan kesehatan, terutama di RSUD dr. P. P. Magretti Lauran bahkan sejumlah program prioritas lainnya telah berjalan dan sebagian besar sudah mencapai 100%.
Untuk kelengkapan RSUD Lauran ialah, pembangunan ruang mesin genset dengan capaian 45% (Rp 200 juta), Rehabilitasi gedung utama RSUD dengan capaian 60% (Rp 1,69 miliar), Penyambungan instalasi air bersih (30% dengan anggaran (Rp 200 juta), Penyambungan daya listrik 30 KVA 30% (Rp 165 juta), Audit investigasi RSUD bekerja sama dengan BPKP, capaian 100% (Rp 250 juta), Selain itu, RSUD juga sedang dalam proses perubahan nama dan lokasi, dari Saumlaki ke Lauran, dengan progres 90%.
Di sektor pendidikan, Pemkab Tanimbar lebih fokus pada penyediaan data, redistribusi tenaga pendidik, dan peningkatan mutu guru bahkan program yang telah terealisasi antara lain, Penyediaan data putus sekolah 100% selesai, Penataan dan redistribusi guru SD–SMP berdasarkan kompetensi, Kerja sama peningkatan mutu guru dengan Universitas Pattimura dan Balai Guru Tenaga Kependidikan (Rp 200 juta).
Lomba literasi tingkat SD–SMA dengan capaian 100% (Rp 187 juta).
Di bidang ekonomi, sejumlah program langsung menyentuh masyarakat kecil antara lain, Pasar murah di Kecamatan Tanimbar Selatan dan Tanimbar Utara dengan anggaran Rp 321 juta, Bantuan anakan kelapa dalam sebanyak 10.000 bibit untuk kelompok tani, Panen padi sawah dan ladang di sejumlah desa, masing-masing Rp 10 juta, Pengadaan sarana prasarana perikanan (Rp 3,56 miliar) dan pembinaan nelayan tangkap modern (Rp 191 juta), Gerakan makan ikan untuk cegah stunting (Rp 102 juta).
Selain sektor publik, Pemkab juga melakukan penataan birokrasi antara lain, Proses uji kompetensi, mutasi, evaluasi kinerja, dan penggabungan OPD telah mencapai lebih dari 90%. Beberapa poin penting ialah, Mutasi/Rotasi Eselon II (95%), Evaluasi kinerja pejabat tinggi pratama (95%), Seleksi terbuka jabatan (95%), Larangan pungutan liar di sekolah (100%),
Pembangunan jaringan internet dan Command Center masih dalam tahap tender (Rp 1 miliar).
Untuk pembangunan infrastruktur antara lain, Peningkatan ruas jalan pasar Omele (Rp 3,25 miliar),
Penerangan jalan umum di kota Saumlaki (Rp 1,78 miliar), Drainase di sekitar Bandara Mathilda Batlayeri dan Pelabuhan Yos Soedarso selesai 100%, Rehabilitasi ruang kerja Bupati dan Sekda (Rp 182 juta). Melalui laporan 100 hari kerja ini, Bupati Ricky Jauwerissa menegaskan bahwa pemerintahannya fokus pada pelayanan dasar: listrik, kesehatan, pendidikan, tata kelola birokrasi, serta pemberdayaan ekonomi rakyat.
“Dari capaian ini adalah permulaan, kedepan, kami akan terus bekerja dengan hati, berpihak pada rakyat, dan memastikan setiap program benar-benar menyentuh kebutuhan serta berpihak kepada masyarakat,” ujar Ricky.
(AM)
















