Bukittinggi, CNN Indonesia.id – Suhatril, ST., MT., salah satu tokoh politik yang dikenal dengan gagasan progresifnya, kembali menyoroti pentingnya pendidikan politik di tengah masyarakat. Dalam sebuah forum diskusi publik yang digelar di aula Kantor PAN Bukittinggi, ia menyampaikan pandangannya mengenai perlunya peningkatan pemahaman politik masyarakat agar tercipta demokrasi yang sehat.
Menurut Suhatril, pendidikan politik bukan hanya sekadar mengenalkan masyarakat pada proses pemilu atau cara memilih pemimpin. Lebih dari itu, pendidikan politik harus membangun kesadaran kritis warga agar mampu menilai kebijakan, memahami peran lembaga negara, dan berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi.
“Pendidikan politik adalah fondasi dari demokrasi yang berkualitas. Tanpa pemahaman yang baik, masyarakat akan mudah terjebak pada politik transaksional atau terpengaruh oleh berita bohong yang merusak tatanan sosial,” ujar Suhatril
Ia juga menyoroti cara pandang masyarakat terhadap politik yang seringkali negatif. Banyak orang menganggap politik sebagai sesuatu yang kotor atau hanya urusan para elite. Padahal, kata Suhatril, politik adalah sarana untuk memperjuangkan kepentingan bersama dan mewujudkan keadilan sosial.
“Jika cara pandang kita terhadap politik salah, maka partisipasi kita akan rendah. Akibatnya, kualitas pemimpin yang terpilih juga bisa menurun karena masyarakat tidak ikut serta mengawal prosesnya,” tambahnya.
Suhatril mengajak seluruh elemen, mulai dari akademisi, tokoh masyarakat, hingga generasi muda, untuk ikut berperan dalam pendidikan politik. Menurutnya, diskusi publik, seminar, hingga pemanfaatan media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk menyebarkan pemahaman politik yang sehat.
Ia menegaskan bahwa pendidikan politik sebaiknya dimulai sejak dini, bahkan bisa dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dengan pendekatan yang tepat. Dengan begitu, generasi muda tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan tanggung jawab politik.
Suhatril juga mengapresiasi peran media yang turut membantu menyebarkan informasi politik kepada masyarakat. Namun, ia mengingatkan pentingnya menjaga independensi dan akurasi berita agar tidak menimbulkan disinformasi yang justru memperkeruh suasana politik.
Peran partai politik, mengajak masyarakat ikut terlibat dalam pembangunan demokrasi.
Mengakhiri paparannya, Suhatril menegaskan kembali bahwa masa depan bangsa sangat bergantung pada kualitas pemahaman politik rakyatnya. “Semakin baik pendidikan politik kita, semakin matang demokrasi yang kita miliki,” tutupnya
(*)
















