Padang, CNN Indonesia.id – Program Kelas Gizi dirancang untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan masyarakat dalam penerapan pola makan sehat, dalam hal ini adalah pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI).
Program ini tidak hanya berfokus pada penyampaian pengetahuan, tetapi juga pada perubahan perilaku dan penerapan asupan gizi yang tepat oleh keluarga dan kader kesehatan, seperti kader posyandu dan anggota Tim Penggerak PKK.
Melalui pendekatan interaktif dan praktik langsung, Kelas Gizi yang digagas oleh Tim Fakultas Kedokteran UNP yang terdiri dari Dr. dr. Zuhrah Taufiqa, M.Biomed, dr. Benny Alexander Maisa, M.Biomed, dan Dr. Ricvan Dana Nindrea, SKM., M.Kes, FRSPH, bersama mahasiswa merancang pelatihan kepada para peserta tentang cara menyusun menu MP ASI bergizi seimbang dan praktis dengan bahan lokal yang mudah dijangkau.
Penggunaan media visual, seperti food model dan demo tekstur MP ASI memudahkan peserta untuk memahami komposisi gizi yang tepat dan cara mengolah makanan bergizi. Dengan dukungan teknologi digital, program ini juga memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi gizi harian, tips praktis, serta konsultasi daring, sehingga edukasi gizi dapat diakses oleh lebih banyak masyarakat secara berkelanjutan.
Keterlibatan kader posyandu dan komunitas PKK yang didukung penuh oleh pemangku kebijakan setempat, sangat penting dalam keberhasilan program Kelas Gizi.
Kader dilatih secara khusus untuk menjadi agen perubahan di tingkat masyarakat. Mereka tidak hanya berperan dalam memberikan edukasi, tetapi juga dalam memastikan bahwa informasi yang disampaikan dapat diterapkan oleh setiap keluarga dalam kehidupan sehari-hari.
Inovasi ini memungkinkan kader untuk mendampingi keluarga dalam menyusun pola makan seimbang, memantau perkembangan gizi anak, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya perbaikan gizi.
Selain itu, Kelas Gizi berfungsi sebagai ruang diskusi yang memungkinkan masyarakat berbagi pengalaman dan solusi dalam mengatasi tantangan gizi, termasuk mengoptimalkan penggunaan bahan lokal yang bernutrisi tinggi namun ekonomis.
Dengan demikian, program ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan tentang gizi, tetapi juga membangun kesadaran kolektif untuk memperbaiki praktik asupan gizi di tingkat keluarga.
Dengan fokus pada perubahan perilaku dan penerapan gizi yang lebih baik, Kelas Gizi diharapkan dapat memberikan perbaikan dalam pemberian MP ASI yang tepat bergizi seimbang sehingga berdampak pada penurunan angka stunting.
(*)
















