Agam, CNN Indonesia.id – Pembangunan jembatan merupakan sarana memperlancar jalur transportasi darat yang bertujuan untuk meningkatkan urat nadi perekonomian masyarakat secara menyeluruh, saat ini banyaknya jambatan peninggalan Belanda di sepanjang jalan lintas Sumatera, hal ini sangat menjadi perhatian oleh Pemerintah Pusat dan Daerah untuk memperbaharuinya kembali.
Seperti halnya jembatan yang terdapat di Nagari Koto Rantang dengan panjang 12 m lebar 4 x 3 meter merupakan jambatan tua peninggalan Belanda, sehingga terdapat retakan retakan yang bisa merugikan pengguna jalan, apalagi Jalan Lintas Sumatra ini sering di lewati oleh mobil Truk Tiga sumbu 30 sampai 40 ton.
Berasal dari anggaran APBN, dan berdasarkan pantauan di lapangan pembangunan jembatan box culvert di Jalinsum hingga saat ini telah mencapai 30 persen pengerjaan.
Menurut Doyok salah satu pengawas pada proyek ini mengatakan, Pelaksanakan kegiatan sasaran fisik pembuatan box Culvert tersebut, untuk mempermudah akses transpormasi guna untuk mempermudah masyarakat, dan kini akan memasuki tahap pengecoran box culvert.
Doyok menambahkan bahwa seluruh material yang diperlukan untuk proyek ini masih dalam kondisi aman. Setelah pengecoran box culvert selesai, proyek akan berlanjut ke tahap pengaspalan” ungkapnya
Deni Partonang salah satu Sopir truk yang biasa melintas jalur ini mengatakan, ” Kita mesti bersabar selama pembangunan jembatan, kita sering berhenti di sini sebelum menempuh pendakian kodok, dan harapannya bisa cepat selesai pembangunan jembatan ini” imbuhnya
Lebih lanjut Babinkamtibmas Nagari Koto Rantang menyebutkan,” Masyarakat yang melintasi Jalinsum ketika melewati jembatan ini di minta agar berhati hati, karena jembatan darurat bisa lewati satu persatu dengan kekuatan 25 ton” ujarnya.
(*)