Saumlkai (Maluku) CNN Indonesia.id –
Pihak keluarga dari bocah 11 tahun atas nama Yohana Ambalangi Wermasubun, yang meninggal akibat dugaan keracunan akibat mengkonsumsi “nasi bungkus” yang diberikan oleh Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor 3 Ricky Jawerisa-Juliana Chatarina Ratuanak, meminta pihak Polres Kepulauan Tanimbar agar menyelidiki kasus puluhan warga Desa Awear yang mengalami perawatan di Puskesmas maupun rumah.
“Semua berawal dari mengkonsumsi makanan berupa nasi dan telur yang dibungkus dan dibagikan kepada warga dan anak-anak saat kampanye dialogis Paslon RJ-JCR pada sore hari dan anak kami mengalami mual, muntah hingga BAB dari malam hingga akhirnya dilarikan ke puskemas Romean disubuh hari,” tandas Benny Oratmangun.
Intervensi pihak kepolisian sangat dibutuhkan oleh pihak keluarga. Mengingat saat anak mereka dibawah ke puskemas, dokter yang menangani dalam melakukan anamnesa bertanya tentang apa yang dimakan dan diminum. Mendapat jawaban dari orang tua korban, dokter menyebut bahwa anak mungkin salah makan.
Penjelasan orang tua korban bahwa anaknya mengkonsumsi nasi bungkus pemberian Paslon nomor urut 3 yaitu Riky Jauwerissa dan Juliana Catarin Ratuanak yang sore itu melakukan kampanye dialogis didesa Awear Kecamatan Yaru. Kendati demikian, paslon nomor urut 3 tersebut kanya pasif bahkan menolak bertanggung jawab atas kasus yang menimpa masyarakat tersebut.
Oleh karena itu, keluarga pun berharap dan mendorong untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah anak mereka yang sudah terbaring kaku. Pasalnya hanya itulah jalan satu-satunya untuk mengungkap dan memastikan penyebab kematian dari putri mereka.
“Sekarang kan tidak ada pihak yang mau bertanggungjawab atas kejadian musibah naas ini. Jelas-jelas anak kami konsumsi nasi bungkus milik Paslon RJ ini, dan harus meregang nyawa. Tetapi hal ini, kami yang disalahkan bahwa seolah-olah ada wabah muntaber di Fordata, khususnya Awear. Jadi yang bisa membuktikan secara jelas dan tertangungjawab adalah dengan cara autopsi, sebab sampel makanan pun sudah tidak ada untuk diuji pada laboratorium,” tandas Oratmangun.
Sumber media ini yang ikut kampanye dialogis tersebut membenarkan bahwa paslon nomor urut 3 saat itu membagi nasi bungkus kepada masyarakat di desa tersebut, dan ketika masyarakat mengkonsumsi makan tersebut malamnya langsung dilarikan ke puskesmas di Romean ibukota kecamatan Yaru.
– (AM) -.
















