Medan, Sumut, CNN Indonesia.Id
Dengan di lantiknya Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) terpilih H.Saifullah Nasution S.H M.M – Atika Azmi Utammi Nasution yang di percaya untuk memimpin MADINA dalam lima tahun kedepan priode 2025 -2030.
Adapun acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Bupati dan wakil Bupati Mandailing Natal (MADINA) terpilih dilaksanakan sekitar jam 10.00 wib, pada Jum’at (21/03/2025) berlokasi di Aula Raja Inal Siregar lt. II Kantor Gubernur Sumatera Utara (SUMUT) Jalan P. Diponegoro No.30 Medan yang langsung di lantik oleh Gubernur Sumatera Utara M.Bobby Apif Nasution SE. MM.
Salah seorang Tokoh warga Mandailing
H. Syahrir Nasution Gelar Sutan Kumala Bulan S.E, MM kepada awak media ini pada Jum’at (21/03/2025), melalui Pesan singkat lewat akun WhatsApp nya mengatakan,
“Ada sebenarnya yang perlu fokus begitu Saifullah bekerja, yakni , Rakyat MADINA serius melihat kerja tersebut tentang PETI(Pertambangan Emas Tanpa Izin) itu sebagai penilaian tersendiri di mata masyarakat. Sebab ini menyangkut “ URAT NADI PENGHIDUPAN MASYARAKAT” untuk menyambung hidupnya saat ini. Jangan merasa “ BESAR DI KAMPUNG SENDIRI”, sedangkan rakyatnya “ Sudah mogap mogap menjalani hangoluan on”. Begitu pinta saya kepada pasangan SAHATA ini. Khusus pada Wakil Bupati nya yang juga sebagai Incumbent mulailah ROBAH prilaku yang selama ini menjadi kebiasaan kebiasaan buruk dalam memimpin Rakyat Madina. Tunjukkanlah anda itu sbg PANUTAN, bukan menjadikan Ayah “ PANUTAN SEGALANYA” . Jadilah pemimpin yang berinnovasi dlm mengembangkan potensi potensi yang ada di MASYARAKAT MADINA itu untuk saling dapat memahami dan dimengerti masyarakat,” bebernya.
Selain itu banyak juga cuitan cuitan masyarakat lain kami temui berseleweran di beberapa grup WhatsApp yang ada banyak masyarakat Mandailing Natal menggantungkan harapan kepada kepada Saifullah Nasution dan Atika sebagai Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal yang baru untuk bisa membawa perubahan Mandailing Natal ke arah yang lebih baik dari pada sebelumnya terutama persoalan masalah PETI yang selalu menghiasi layar HP selama bulan Ramadhan ini yang telah merusak ekosistem alam Mandailing Natal dan diduga telah merugikan Mandailing Natal Milyaran rupiah dimana seharus nya bisa meningkatkan PAD Mandailing Natal dari hasil kekayaan alam Mandailing Natal yang ada namun sampai saat ini masih belum ada titik terang terkait kejelasan persoalan PETI ini bisa di legalkan dan tetap bisa menjadi sumber penghasilan untuk kelanjutan hidup masyarakat setempat karena kalau ini bisa dikelola dengan baik termasuk salah satu sumber untuk meningkatkan PAD di Kabupaten Mandailing Natal jangan seperti kondisi yang terjadi sekarang berbagai macam jenis dan cara yang muncul dilapangan dan terjadi saling bodoh – membodohi untuk meraup keuntungan dari pihak pengusaha sementara pertanggung jawaban nya pun tidak ada yang jelas.
(Tim)