Medan, Sumut, CNN Indonesia.Id
Untuk menyejukkan keadaan ditingkat tataran Horizontal ( COOLING DOWN) di masyarakat dari kedua Provinsi Sumut dan Aceh yang saat ini mengalami syndrome / Panas dingin baik di perantauan di Aceh maupun di Medan, perlu kiranya PARA TOKOH TOKOH tersebut duduk bersama saling berangkulan atas kebijakan yang salah kaprah dari Keputusan Mendagri atas empat pulau milik Aceh dimasukkan ke wilayah Provinsi SUMUT.
Jangan sampai nanti terjadinya salah pengertian di tingkat Horizontal , dimana kedua masyarakat sudah saling harmonis hidup berdampingan sejak Gubernur sebelumnya terkhusus di Propinsi Sumatera Utara.
Saya selaku Wakil KETUA HIMPUNAN KELUARGA BESAR MANDAILING Provinsi SUMUT mengajak para Tokoh, Ulama , Cerdik Pandai untuk menjalin tali silaturahmi selaku Ummat Islam agar dapat duduk bersama dalam rangka “ Paulak Tondi Tu Badan dan PASEJUK ( Aceh ) agar terciptanya kehidupan yang BALDATUN THOIBATUN WARROBUN GHOFUR.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ini disampaikan H. Syahrir Nasution Gelar Sutan Kumala Bulan pada Minggu
(15/06/2025) kepada awak media.
Hal senada juga di sambut baik oleh Ketua Umum LIGIN (Lembaga Intelektual Gabungan Informasi Nusantara) Muhammad Sudirmin Nasution ada perlunya berapa tokoh dari kedua belah pihak melakukan pertemuan untuk merajut silaturahmi dalam menyelesaikan persoalan sengketa yang dilakukan segelintir kelompok untuk memecah belah umat antara masyarakat SUMUT dan Masyarakat Aceh dimana selama ini sudah terjalin keakrapan diantara kedua nya tanpa ada persengketaan.
Dan dari pengamatan kami dari kekisruhan ini dengan ada nya pencaplokan empat pulau di wilayah Aceh yang di masukkan ke wilayah Sumut kami anggap bukan hal yang relevan karena putusan nya putusan sepihak dan setelah cerita nya berseliweran di berbagai media Online, Elektronik dan Media TV baru ada yang datang menjumpai Mualem mengajak kerjasama untuk menggarap nya, “bikin malu saja”.
Sementara disisi lain berbagai tokoh di negara ini sudah mengetahui dengan jelas sesuai legalitas yang sah pulau itu adalah milik nya masyarakat Aceh sedang kan titik lokasinya pun di daerah Aceh, sejak dahulu berapa banyak sudah yang memimpin Sumatera Utara (SUMUT) tidak pernah muncul masalah empat pulau ini milik Sumatera Utara dan kenapa baru sekarang kalau bukan rakus dan tamak dan bahkan okok setelah dibawah kepemimpinan Muhammad Bobby Nasution menantu mantan Presiden Jokowi, Saya sebagai Marga Nasution Sangat menyayangkan Perilaku Marga Nasution seperti ini.
“Jadi disini saya pertegas kepada seluruh tokoh – tokoh di Aceh jangan dulu salah kaprah dimana nasution itu tidak sama semua walau pun Rambut sama hitam tetapi Sampo nya beda,” ujar nya. Dan walaupun kami sama – sama orang Sumatera Utara dan sama – sama bermarga Nasution tetapi dengan kejadian ini sedikit pun kami tidak akan pernah mendukung perbuatan yang salah dan keliru .
(Tim)