Aceh Timur, CNN Indonesia.id-
Puluhan warga Kecamatan Indra Makmu menggelar aksi damai di Kantor Camat setempat, Selasa (23/9/2025). Mereka menuntut PT Medco E&P Malaka, selaku Kontraktor KKS pengembangan migas Blok A, agar memperbaiki pengelolaan sosial dan ekonomi yang dinilai belum memberi kontribusi nyata bagi masyarakat lingkar tambang.
Dalam aksinya, warga menyampaikan tujuh poin tuntutan utama, antara lain:
1. Menyalurkan dana tali asih Rp1 juta per KK seperti yang telah dijanjikan kepada desa lain.
2. Menyalurkan dana pemberdayaan CSR/PPM secara langsung kepada warga dan menolak program bersifat charity maupun seremonial.
3. Melibatkan kelompok rentan—seperti perempuan, penarik ojek, dan buruh tani—dalam perencanaan program pengembangan ekonomi sesuai kebutuhan mereka.
4. Memberikan pelatihan pemuda setiap tahun sesuai keterampilan yang dibutuhkan industri migas.
5. Membuka informasi peluang kerja secara terbuka.
6. Menghentikan upaya adu domba dan intimidasi kepada masyarakat.
7. Meminta aparat penegak hukum melindungi hak warga dalam menyampaikan pendapat di muka umum.
Aksi tersebut menjadi perhatian warga karena dipusatkan di pusat Kecamatan Indra Makmu. Aparat dari Polres Aceh Timur dan Polsek Indra Makmu turut diterjunkan untuk pengamanan jalannya aksi.
Mahyuddin, koordinator lapangan aksi, menegaskan bahwa unjuk rasa ini dilakukan sebagai bentuk kritik terhadap perusahaan migas. Ia menyebut kekecewaan warga sudah berlangsung lama karena program sosial perusahaan belum menyentuh kebutuhan masyarakat di akar rumput.
“Kami kecewa karena keberadaan kami sebagai warga lingkar tambang diabaikan oleh company. Kami harap aspirasi kami benar-benar didengar,” tegas Mahyuddin.
(Rasyidin)