Bukittinggi, CNN Indonesia.id – Sejumlah warga lakukan aksi penggembokan terhadap SMA Negeri 5 Bukittinggi yang terletak di Jln Dt Mangkuto Ameh, kelurahan Garegeh kecamatan Mandiangin koto Selayan kota Bukittinggi – Sumbar,pada Senin 14 Juli 2025, sebagai bentuk kekecewaan mendalam terhadap proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.
Aksi ini merupakan respons atas dugaan ketidakadilan dalam sistem seleksi penerimaan murid baru, yang dinilai tidak transparan dan merugikan calon siswa yang memiliki hak yang sama, untuk mendapatkan pendidikan di sekolah negeri.
Penggembokan dilakukan sebagai bentuk protes damai dan kecewa terhadap proses penerimaan siswa baru, bukan untuk merusak fasilitas, melainkan menyuarakan suara yang selama ini tidak didengar.
“Kami hanya ingin keadilan dan keterbukaan. Banyak anak berprestasi yang justru tersingkir tanpa alasan jelas,” ungkap salah satu warga yang ikut dalam aksi tersebut.
Warga mendesak pihak sekolah, Dinas Pendidikan, dan pemerintah kota maupun pemerintah provinsi, untuk segera membuka ruang dialog dan mengevaluasi kembali hasil seleksi, demi menciptakan sistem pendidikan yang adil dan merata untuk semua.
Polemik tersebut hampir terjadi setiap tahun ajaran baru, perlu kiranya bagi pemegang wewenang atau pihak terkait yang berkompeten untuk mencari solusi, bagaimana masalah cepat selesai,agar proses belajar bisa terlaksana,dan permasalahan ini tidak timbul di kemudian hari, karena pendidikan ini sangat penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.(Fendy Jambak)