Bukittinggi, CNN Indonesia.id – 16/8/2024 Dalam rangka meningkatkan sumberdaya manusia Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak ( P3APPKB ) Kota Bukittinggi melaksanakan kegiatan Pelatihan manajemen penanganan kasus dan Psychological First Aid (PFA) bagi perempuan dan anak korban kekerasan selama 2 hari Rabu dan Jumat / 14 &16 Agustus 2024 Grand Hotel Bunda lantai 2, yang beralamat di jln Ahmad Karim Benteng Pasar Atas dengan di hadiri narasumber Zakwan Adri M.Psi.,Psikolog dan di buka secara resmi oleh Kabid P3APPKB Nauli Handayani SKM,Msi.
Dengan dilakukan pelatihan pertolongan psikologis pertama bagi korban kekerasan sebagai bekal bagi Perlindungan Perempuan Dan Anak ( PPA) diharapkan pelatihan ini dapat mengoptimalkan peran Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) sebagai pendamping masyarakat dalam penanganan pertama kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Bukittinggi.
Peserta pelatihan ini yang di ikuti dari Kabid UPTD PPA,PUSPAGA, Kanit penyidik PPA Polresta,kejaksaan negeri.aktifis PATBM , Satgas PPA kecamatan.serta Peksos kotaBukittinggi.
hari pertama pelatihan hingga hari kedua Zakwan Ardi menyampaikan penanganan kasus terhadap perempuan dan anak korban kekerasan bahwa, pertolongan pertama psikologis atau Psychological First Aid adalah rangkaian tindakan yang diberikan kepada seseorang untuk menguatkan kondisi psikisnya saat menghadapi peristiwa traumatis, sekaligus para peserta yang hadir dapat melakukan edukasi terkait penerapan kode etik perlindungan dari kekerasan eksploitasi seksual.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan pelatihan ini dimaksudkan bagaimana sebagai petugas kita dapat memberikan rasa aman, nyaman dan bebas dari segala bentuk kekerasan, serta memberikan perlindungan kepada korban kekerasan seksual.
Selain itu pelatihan pendampingan korban TPPO, memberikan pemahaman terhadap korban serta pelaku dalam tindak pidana TPPO sehingga dapat memberikan penanganan yang tepat bagi korban,” jelasnya.
Zakwan Ardi M,Pai., Psikolog menjelaskan bagaimana peran kita semua sebagai masyarakat dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. “.
Melalui pelatihan yang di dapatkan hari ini, diharapkan para peserta, bisa menjadi mitra strategis bagi Pemerintah Kota Bukittinggi untuk bersama-sama memberikan perhatian pada upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan, anak dan TPPO.
“Dan apabila menemukan kasus di masyarakat agar segera melaporkannya ke UPTD PPA Kota Bukittinggi sehingga korban dapat didampingi, ditangani lebih cepat dan tepat”. ucapnya .
PFA sendiri merupakan bentuk pertolongan pertama psikologis yang bisa dilakukan oleh para relawan ketika mendampingi seseorang di saat membutuhkan bantuan psikologis.
Tujuan dari pelatihan ini juga untuk meningkatkan kompetensi deteksi dini tentang masalah kesehatan mental, dengan cara menyadari dan melakukan deteksi kepada diri sendiri, sebelum terjun mendampingi klien.
Kepala bidang hak anak yang di wakili analis kebijakan ahli muda Emmalia Yuli Irawanti S.Psi,.psikolog anak beliau berharap , bagi peserta yang mengikuti diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan nilai dan keterampilan dalam melakukan manajemen kasus.
“Yaitu mampu memberikan tindakan dan menguatkan kondisi psikis korban dalam menghadapi peristiwa traumatis, dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada korban kekerasan seksual, serta mampu memberikan pendampingan dan penanganan kasus korban TPPO,”
(Rika)