Kota Langsa, CNN Indonesia. id- Sepak bola memiliki sejarah panjang sebelum menjadi olahraga paling populer di dunia. Ribuan tahun lalu, bangsa Tiongkok telah mengenal permainan Cuju, sementara di Romawi ada Harpastum, dan suku Maya hingga Aztec memainkan bola karet dalam upacara ritual. Namun, sepak bola modern baru lahir di Inggris pada tahun 1863 dengan berdirinya Football Association (FA). Sejak itu, permainan ini menyebar ke seluruh dunia, melahirkan Piala Dunia dan menjadi magnet pemersatu bangsa.
Semangat panjang itulah yang kembali terlihat di Stadion Langsa, Senin (1/9/2025), saat laga final Pemuda Cup U-35 DPD KNPI Kota Langsa digelar. Pertandingan penuh gengsi mempertemukan Legend Langsa FC dan Hamboe FC di hadapan ratusan penonton.
Dengan permainan disiplin dan strategi matang, Legend Langsa FC sukses menundukkan Hamboe FC dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal tersebut mengantarkan tim asuhan pelatih Hasan Basri, atau akrab disapa Bang Agam, meraih gelar juara tahun ini.
Usai pertandingan, salah satu pemain Legend Langsa FC, Khairul, menegaskan pentingnya menjadikan olahraga sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
> “Alhamdulillah, kemenangan ini bukan hanya soal trofi, tapi juga bukti bahwa olahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan. Ini salah satu hal positif yang bisa terus kita lakukan, apalagi di usia 35 tahun ke atas,” kata Khairul.
Turnamen ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi antartim, serta bukti bahwa gairah sepak bola tetap hidup di setiap lapisan masyarakat. Dengan kemenangan ini, Legend Langsa FC bukan hanya mengangkat trofi, tetapi juga menjaga warisan peradaban sepak bola yang telah ada sejak ribuan tahun lalu.
(Rasyidin)