Timika, CNN Indonesia id
Ketua Tim Peduli Alam dan Manusia Mapia, Musa Boma Mapiha, memimpin rombongan menuju Timika, kota yang dijuluki “Kota Dolar,” dengan tekad bulat untuk mencapai agenda penting pada 21 September 2024. Perjalanan laut yang menantang dari Poronggo menuju Timika, melintasi perairan selatan Papua, tak menyurutkan semangat mereka.
“Seyakin-yakinnya,” ujar Musa Boma Mapiha, “perjalanan kami akan aman dan terkendali hingga sampai di pelabuhan Paumako Timika.” Keyakinan ini terpancar dari raut wajah para anggota tim, yang siap berjuang untuk Tanah Leluhur Papua.
Tim Peduli Alam dan Manusia Mapia, yang terdiri dari para pejuang lingkungan dan pembela hak asasi manusia, mengajak seluruh rakyat Mapia untuk mendukung perjuangan mereka. “Kami meminta kepada segenap rakyat Mapia yang terhormat mendorong kami dengan gaya dan cara kalian agar harapan bersama kami ini bisa tercapai,” kata Musa Boma Mapiha.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Keterikatan mereka dengan Tanah Leluhur Papua begitu kuat. “Karena Tanah Adat Papua merupakan kekayaan abadi dan anugrah Allah hanya kepada kita manusia Mapia dan bangsa West Papua. Hal ini tercermin dalam sejarah, asal-usul, keturunan dan warisan leluhur Papua dari ke generasi ke generasi berikut,” tegas Musa Boma Mapiha.
Mereka memahami bahwa Tanah Leluhur Papua adalah warisan berharga yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang. “Kenapa kami tim peduli alam serta Manusia mempertarukan nyawa, tenaga, pikiran dan segala sesuatu dengan tujuan selamatkan manusia serta Alam Mapia karena merupakan tanah bersejarah di atas itupulah Allah menempatkan kita berarti kita selamatkan dan hanya kita sendirilah yang menikmatinya,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Perjalanan panjang menuju Timika ini merupakan bukti nyata komitmen Tim Peduli Alam dan Manusia Mapia untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Mapia dan melestarikan Tanah Leluhur Papua. Mereka berharap, perjuangan mereka akan membuahkan hasil yang positif dan membawa perubahan nyata bagi masyarakat Mapia dan Tanah Leluhur Papua,tutup musa boma.