Saumlaki (Maluku) CNN Indonesia.id –
Kampanye dialogis paslon nomor urut 4 di wilayah Tanut Raya yang dihadiri langsung oleh calon Bupati dr. Julianus Aboyaman Uwuratuw (JAU) bersama tim kampanye antara lain, Luckas Uwuratu, Oce Fenanlampir, dan lainnya disambut Relawan Boy Uwuratu (RBU) dan Rekawan Poli Lalamafu (RPL) serta simpatisan yang memadati tempat kampanye dialogis tersebut Jumat, (5/10/2024).
Dalam orasinya, Julianus Aboyaman Uwuratuw yang akrab dipanggil dr. Boy menyampaikan tujuan dirinya maju sebagai calon Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) karena kondisi daerah berjuluk bumi duan lolat ini yang tidak baik-baik saja terutama masalah kesehatan yang saat ini semakin terpuruk karena semua fasilitas rumah sakit, puskesmas dan pustu yang tersebar di KKT tidak memiliki dokter maupun nakes yang memadai.
Dihadapan masa pendukung dr. Boy beberkan prioritas program yang merupakan masalah kritis yang terjadi di KKT diantaranya masalah kesehatan dan pendidikan. Terkait masalah kesehatan, ditemukan bahwa hampir semua puskesmas dan pustu tidak miliki dokter bahkan tenaga medis seperti bidan dan perawat sangat kurang sehingga kalau mereka (Boy – Poli) terpilih maka setiap puskesmas dan pustu di KKT akan ditempatkan dua dokter yaitu dokter umum dan dokter gigi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait pendidikan, dokter ahli beda ini katakan, sangat disayangkan bahwa sekolah – sekolah beberapa wilayah tidak memiliki guru bahkan di kecamatan wuarlabobar dan molomaru satu sekolah hanya miliki 2 guru yakni satu tata usaha dan satu guru pengajar, sekaligus merangkap sebagai kepala sekolah.
Dalam safari politiknya, dirinya selalu menekankan betapa pentingnya kesehatan dan pendidikan di bumi duan lolat ini, sehingga harus dijadikan program prioritas. Selain itu ekonomi kreatif juga harus diperhatikan sebagai peogram terpadu untuk mensejaterahkan masyarakat baik pertanian maupun perikanan yang merupakan primadona daerah ini.
Untuk itu, dirinya berpesan kepada masyarakat agar hati-hati memilih pemimpin bahkan hati-hati juga untuk menerima uang karena itu bukan solusi bagi daerah ini keluar dari keterpurukan yang merupakan predikat yang disandang sebagai daerah miskin ekstrim. Semua ini terjadi karena sistim beli suara yang dilakukan oleh orang yang tidak bermoral artinya hanya kulit saja yang menunjukkan bahwa dia orang Tanimbar tetapi hatinya lain, ungkapnya.
(AM).