Agam, CNN Indonesia.id – Pawai Khatam Al Quran Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliah (MDTA) Nurul Abrar Surau Kapau Jorong Limo Suku Nagari Sungai Pua Kec.Sungai Pua Kab. Agam berlangsung meriah Sabtu 5/4.
Pawai yang bertemakan Syiar Nagari Syiar Islam dengan mengedepankan kearifan lokal berhasil meyakinkan bahwa di Nagari Sungai Pua tradisi Khatam Al Quran masih dilestarikan dengan baik.
Peserta Khatam
Al Quran ke-50 yang menamatkan pendidikan di MDTA Nurul Abrar sebanyak 18 orang anak dimeriahkan dengan pawai. Sebelum pawai dilaksanakan 2 hari sebelumnya diadakan lomba baca Al Quran dan Tahfidz untum memacu semangat anak didik setelah menamatkan pendidikan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Arak-arakan pawai yang unik bercirikan budaya dengan nuansa Islami terlihat saat pawai berlangsung. Iringan Rebana,Shalawatan,Pakaian Adat Minang,Topeng Si Buntu dan kostum perserta pawai menandakan kemeriahan yang luar biasa.
“Setiap tahun selalu kami laksanakan pawai dengan tetap meneruskan tradisi.
Pawai dengan rebana tradisional,arak-arakan Shalawat,kostum pakaian adat dan tidak kalahnya sellalu dihadirkan Topeng Si Buntu,” Ungkap Afrizal St Marajo salah seorang tokoh masyarakat Jorong Limo Suku yang juga ikut sebagai penabuh rebana saat arak-arakan pawai berlangsung.
Iring-iringan yang dimulai dari MDTA Nurul Abrar Surau Kapau dimulai pukul 9.00 pagi yang didahului dengan pembukaan dan sambutan unsur pemerintah kecamatan dengan nagari.
Pembukaan dan sambutan diberikan oleh Camat Sungai Pua Susi Karmila AS,SH dan dilanjutkan oleh Wali Nagari Sungai Pua Ade Firmansyah Amd Dt Sinaro Intan Pua,tokoh masyarakat serta guru.
Tampak hadir juga anggota DPRD Kabupaten Agam asal Sungai Pua Drs Fery Adriyanto MM dengan Aderia SP,MM.
Barisan panjang pawai yang mengelililingi nagari Sungai Pua berakhir menjelang Dzuhur dan akan dilanjutkan makan bersama Bajamba di MDTA Nurul Abrar setelah Shalat Dzuhur serta doa Khatam.
Sudah menjadi ciri khas di Mushala Nurul Abrar Surau Kapau Kampuang Padang Banyak bahwa setiap selesai pawai masyarakat akan berkumpul dan makan bersama dengan menghidangkan Dagiang Cancang secara Bajamba ( bersama ) sebagai cerminan keakraban silaturahmi masyarakat dengan rantau yang selalu bahu membahu dalam memajukan kampung serta Ukhuwah.
-UM